Sabtu, 17 November 2012
Hidayatullah.com--Dalam kunjungan singkat ke Jalur Gaza Perdana Menteri Mesir, Hisham Qandil, menyerukan kepada Israel untuk menghentikan serangan udara ke wilayah itu. Hisham Qandil mengadakan kunjungan singkat selama sekitar tiga jam guna menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina pada Jumat, 16 November 2012 kemarin.
Qandil mengatakan hal yang dilihatnya di lapangan merupakan bencana dan Mesir tidak akan tinggal diam.
"Mesir tidak akan ragu-ragu untuk menggalakkan upayanya dan melakukan pengorbanan guna menghentikan agresi ini dan mewujudkan gencatan senjata yang lestari," kata Hisham Qandil dikutip BBC setelah membesuk para korban luka di Rumah Sakit Shifa, Jalur Gaza.
Ketika Qandil berkunjung ke salah satu rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu, jenazah seorang laki-laki dan jenazah anak usia dua tahun dibawa ke rumah sakit.
Israel setuju untuk menghentikan operasi militer selama tiga jam untuk memungkinkan kunjungan Hisham Qandil tetapi menurut Israel, militan Palestina terus menembakkan roket ke wilayahnya.
Seorang pemimpin Hamas yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Palestina di Tepi Barat mengatakan dia berharap misi Mesir ke Jalur Gaza bisa menciptakan terobosan.
"Israel terus melakukan pengepungan dan agresi di Gaza, saya pikir sekarang solusinya adalah mewujudkan gencatan nyata antara Gaza dan Israel, baik warga sipil Israel maupun warga sipil Palestina tidak tertarik dengan perang ini," kata Mahmoud Ramahi.
"Oleh karena itu kita berharap usaha Mesir bisa mewujudkan gencatan nyata di Gaza."
Mesir Kirim Pejabat
Sebelumnya, Presiden Mesir Muhammad Mursy hari Kamis, (15/11/2011) memutuskan akan megirim mengirim Perdana Menteri, Menteri Kesehatan, dan Kepala Intelijen Mesir untuk masuk ke Gaza dan mempelajari berbagai situasi di wilayah yang sudah lima tahun dikepung Zionis itu.
Mesir bahkan bersikap tegas dengan menarik Duta Besarnya dari Israel dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan konfrontasi ini.
Hari Kamis, Atif Sayyid Ahli, Dubes Mesir untuk Israel langsung tiba di Kairo setelah Muhammad Mursy mengeluarkan keputusan menarik dubesnya dari Israel sebagai bentuk protes.
Pertempuran yang terjadi sejak pembunuhan pemimpin militer Hamas Ahmad Ja’bari pada Rabu telah menewaskan sedikitnya 19 warga Palestina dan tiga warga Israel.*