Mari kita pelajari CABANG-CABANG IMAN

CABANG-CABANG IMAN


Ibaratnya Iman adalah sebuah pohon yang ada akar,

batang pohon cabang-cabang dahan dan buah 

Alhamdulillah, diawal tahun 2013 ini, marilah kita muhasabah kembali tentang keimanan kita. Iman adalah keyakinan dalam hati, ucapan dengan lisan dan perbuatan dengan anggota tubuh

Iman itu bercabang-cabang dan bertingkat-tingkat. Diantaranya jika ditinggalkan dapat menjadikan kafir, ada pula yang menyebabkannya berdosa, baik dosa besar maupun kecil, dan ada pula yang jika ditinggalkan akan kehilangan ganjaran dan pahala yang berlipat.


Iman itu akan bertambah dengan ketaatan hingga dapat mencapai kesempurnaannya dan akan berkurang dengan kemaksiatan hingga bisa hilang sama sekali, tak tersisa sedikitpun.



Oleh karena itu, amalan lahir merupakan konsekuensi dan kebutuhan iman yang menunjukkan pembenaran terhadap apa yang ada di dalam hati, sebagai dalil (petunjuk) dan syahid (saksi) atasnya. Amalan lahir juga merupakan cabang dari kumpulan keimanan yang mutlak serta merupakan bagian darinya. Akan tetapi yang bersemayam di dalam hatilah yang merupakan pokok dari amal perbuatan anggota tubuh.”


Sabda Nabi Muhammad saw :

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ شُعْبَةً ، اَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاَدْنَاهَا اِمَاطَةُ الاَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيْمَانِ رَوَاهُ الْمُحَدِّثُوْنَ



Rasulullah saw bersabda: "Iman itu 77 cabangnya. Yang paling utama dari cabang-cabang tersebut adalah mengucapkan "La ilaha illallah" (tiada Tuhan melainkan Allah) dan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan dari jalan. Malu (berbuat maksiat) adalah satu cabang dari iman." H.R. Para Ahli Hadits.


Orang-orang yang mencoba menghitung semua cabang tersebut tidak menemukan suatu kesepakatan, tetapi yang mendekati kebenaran adalah metode yang dikemukakan oleh Ibnu Hibban. Namun hal itu tidak menjelaskannya secara rinci, hanya telah diringkas oleh para ahli ‘ilmu bahwa iman terbagi menjadi beberapa cabang, yaitu:


• Perbuatan hati, termasuk keyakinan dan niat. Prilaku hati ini mencakup 24 cabang. Yaitu:

1. Iman kepada dzat, sifat, keEsaan dan keKekalan Alloh

2. Iman kepada malaikat

3. Iman kepada kitab-kitab

4. Iman kepada Rosul

5. Iman kepada Qodho dan Qodar

6. Iman kepada hari akhir

7. Iman kepada adanya alam kubur

8. Iman kepada adanya hari kebangkitan

9. Iman kepada adanya pengumpulan manusia di padang mahsyar

10. Iman kepada adanya hari perhitungan

11. Iman kepada adanya perhitungan pahala dan dosa

12. Iman kepada adanya surga dan neraka

13. Kecintaan kepada Alloh

14. Kecintaan kepada sesama

15. Kecintaan kepada nabi dan keyakinan akan kebesarannya

16. Sholawat kepada nabi dan melaksanakan sunnah

17. Keihklasan hati meninggalkan riba

18. Keihklasan hati meninggalkan kemunafikan

19. Keihklasan hati melakukan tobat dengan rasa takut dan harap

20. Keihklasan hati dalam bersyukur

21. Amanah

22. Sabar, ridho terhadap qodho dan qodar serta bertawakkal

23. Ramah dan rendah hati

24. Meninggalkan kesombongan, iri, dengki dan amarah

• Perbuatan lisan yang mencakup 7 cabang keimanan yaitu:

25. Melafalkan Tauhid (Mengesakan Alloh)

26. Membaca Al-Qur’an

27. Mempelajari ‘ilmu

28. Mengajarkan ‘ilmu

29. berdo’a

30. berdzikir dan istighfar (mohon ampunan)

31. Menjauhi perkataan-perkataan yang tidak bermanfaat

• Perbuatan jasmani yang mencakup 38 cabang iman, dengan rincian sebagai berikut,

yang Berkenaan dengan badan ada 15 cabang iman, yaitu:

32. Bersuci dan menjauhi segala hal yang najis

33. Menutup aurat

34. Sholat wajib dan sunnah

35. Membayar zakat

36. Membebaskan budak

37. Dermawan (termasuk member makan dan menghormati tamu)

38. Puasa wajib dan sunnah

39. Melakukan Haji

40. Melakukan Umroh

41. Melakukan Thawaf

42. Melakukan I’tikaf

43. Mengupayakan malam qadar (Lailatul Qadar)

44. Mempertahankan agama seperti hijrah dari daerah syirik

45. Melaksanakan nadzar

46. Melaksanakan kafarat

- Berkenaan dengan orang lain ada 6 cabang iman, yaitu:

47. Iffah (Menjaga kesucian diri) dengan menikah

48. Menunaikan hak anak dan keluarga

49. Berbakti kepada orangtua

50. Mendidik anak

51. Silaturrahim

52. Taat kepada pemimpin (atasan) dan berlemah lembut kepada pembantu (bawahan)

- Berkenaan dengan kemaslahatan umum ada 17 cabang iman, yaitu:

53. Berlaku adil dalam memimpin

54. Mengikuti kelompok mayoritas

55. Taat kepada pemimpin (‘Umaro dan “ulama) dalam kebaikan

56. Mengadakan Ishlah (perbaikan) seperti memerangi para pembangkang agama

57. Membantu dalam kebaikan seperti Amar ma’ruf dan nahi munkar

58. Melaksanakan hukum Alloh

59. Melakukan jihad

60. Amanah dalam denda dan hutang

61. Melaksanakan kewajiban hidup bertetangga

62. Menjaga perangai dan budi pekerti yang baik dalam berinteraksi dengan sesame seperti mengumpulkan harta di jalan yang halal

63. Menginfakkan sebagian hartanya di jalan Alloh

64. Menjauhi foya-foya danmenghambur-hamburkan harta

65. Menjawab salam

66. Mendo’akan orang yang bersin

67. Tidak menyakiti oranglain

68. Serius dan tidak suka main-main dalam keimanan

69. Menyingkirkan duri di jalanan.

Demikianlah semua cabang keimanan tersebut yang jumlahnya kurang lebih menjadi 69 cabang. Pembagian ini dapat dijumlahkan menjadi 79 cabang bila sebagian cabang di atas diperincikan kembali secara mendetail.

Hal ini menunjukkan bahwa keimanan itu diimplementasikan dalam bentuk amaliyah (amalan), yang bersumber dari keyakinan kepada Allah SWT. Iman bukan sekedar keyakinan yang ada dalam diri seseorang. Karena syaitan dan iblis sangat yakin dengan keberadaan Allah SWT. Namun mereka tidak beramal untuk mengimplementasikan keimanannnya, sebaliknya mereka beramal untuk mendapatkan kemurkaan Allah SWT. Dan rasa malu merupakan implementasi dari keimanan dan keyakinan seorang hamba kepada Allah SWT.


Wallohu A'lam..... semoga manfaat. amin


Oleh;

Kang Anwar

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »