KIAT MEMBINA KELUARGA SAKINAH
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا
بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ
بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ
تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى
اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Kaum Muslimin yang
berbahagia
Terlebih
dahulu khatib ingin menyampaikan wasiat, marilah kita senantiasa meningkatkan
ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memantapkan ketaqwaan itu
sebagai modal rohaniah dalam meraih kebahagiaan maupun dalam menghadapi
berbagai problema kehidupan.
Salah satu di
antara kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan materi ialah kebahagiaan
hidup dalam keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Sehingga ada ungkapan
seorang penasehat perkawinan, “andaikan di dunia ia da surga, surga itu ialah
perkawinan yang bahagia. Andaikan di dunia ia ada neraka, neraka itu adalah
perkawinan yang gagal.”
Syariat Islam
tentang munakahat atau perkawinan dan kehidupan keluarga adalah bertujuan untuk
mewujudkan kehidupan yang diliputi ketenangan dan kebahagiaan, atau dalam
istilah agama disebut sakinah.
Dalam al
Qur’an, Allah menggunakan istilah mitsaaqon ghaliizha (perjanjian yang kokoh)
ketika menyebut hubungan yang kokoh dengan akad nikah di antara manusia.
Pernikahan menuntut setiap orang yang terkait di dalamnya untuk memenuhi hak
dan kewajiban secara konsisten baik sebagai suami maupun sebagai istri dalam
posisi dan kedudukan yang adil.
Dengan
demikian, membina keluarga sakinah merupakan kepentingan dan keperluan setiap
muslim, terutama pasangan suami istri yangmenjalani kehidupan dalam sebuah
perkawinan.
Kaum muslimin yang berbahagia
Keluarga
sakinah tidaklah terwujud begitu saja, tetapi diperlukan ikhtiar atau kiat-kiat
untuk membina, memelihara, mempertahankannya. Dalam khutbah yang singkat inni
akan dikemukakan beberapa kiat untuk membina keluarga sakinah.
Kiat Membina keluarga sakinah.
1. Islam
mengajarkan agar seorang muslim memperhatikan kriteria dalam memilih jodoh.
Rasulullahu’alaihi Wasallam membir tuntunan memilih jodoh sebagaimana terdapat
dalam Hadits Rosulullah SAW. Yang artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Perempuan
itu dinikahi karena empat hal, yaitu karena hartanya, karena keturunannya,
karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka carilah yang beragama supaya
kamu berbahagia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Diantara
suami istri hendaknya saling menutupi kekurangan dan melengkapinya.
Allah berfirman:
£`èd Ó¨$t6Ï9 öNä3©9 öNçFRr&ur Ó¨$t6Ï9 £`ßg©9 3
“.... mereka adalah Pakaian bagimu, dan
kamupun adalah Pakaian bagi mereka.”(QS. Al Baqarah, 2:
187)
Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir
The Holy Qur’an menjelaskan makna ayat di atas: “Laki-laki dan perempuan
menjadi pakaian satu sama lain, yakni saling menopang, saling menghibur dan
saling melindungi; menyesuaikan diri satu sama lain seperti pakaian yang
disesuaikan dengan badan kita.”
3. Suami
sabagai kepala keluarga wajib berupaya untuk menciptakan suasana yang damai,
anyaman dan menyenangkan bagi segenap anggota keluarganya. Allah memberikan
tuntunan dalam Al Qur’an:
£ Å$rã÷èyJø9$$Î/ `èdrçŽÅ°$tãur
“... dan bergaullah dengan mereka (istrimu) secara
patut (baik), (QS. An Nisa, 4: 19)
4. Hal
yang sangat penting dan menentukan adalah menghidupkan suasana keagamaan di
tengah keluarga. Suasana keagamaan dan keIslaman yang menjiwai kehidupan dalam
keluarga akan menjadikan keluarga itu penuh kerukunan, ketenangan, kebahagiaan,
dan keberkahan.
Lingkungan keluarga yang penuh suasana keislaman merupakan wahana yang
sangat diperlukan bagi tumbuh dan membudayanya sikap dan perilaku positif dalam
keluarga. Sikap dan perilaku positif dalam keluarga adalah faktor yang besar
pengaruhnya dalam membentuk kebahagiaan dan sakinah, seperti sikap saling
menyayangi, saling menghargai, saling mempercayai, saling memaafkan, dan
sebagainya.
Kaum Muslimin yang berbahagia
Perkawinan pada hakekatnya menggabungkan dua pribadi yang memiliki
sifat, kebiasaan, karakter, kemauan dan keinginan yang berlainan dalam satu
irama kehidupan. Maka di sinilah pentingnya pemahaman diri setelah nikah
sebagai salah satu kunci suksesnya sebuah perkawinan dan pembinaan keluarga
sakinah. Untuk itu pasangan hidupnya dengan segala kelebihan dan kekurangannya
sebagai manusia biasa.
Ingat Rasulullah SAW bersabda: “Dunia ini adalah perhiasan dan
sebaik-baik perhiasan, adalah perempuan (istri) yang shalehah.”
Berdsarkan Hadits itu maka mengandung indikasi bahwa “Istri yang bila
kamu pandang menyenangkan hati, bila kamu suruh dia memperkenankan, dan bila
kamu bepergian dia pelihara harta dan kehormatan.”
Sementara hadits, untuk suami yang baik juga dicontohkan sebagaimana
tolok ukurnya: “Sebaik-baik kamu (Suami) adalah yang paling baik perlakuannya
terhadap istrinya.”
Dalam Hadits lain Rasulullah Mengemukakan: “Apabila Allah menghendaki
sebuah keluarga itu mendapat kebaikan, maka ada 5 ciri pembinaan keluarga
yaitu: Keluarga atau rumah tangga itu taat beragama, yang muda menghormati yang
lebih tua, mencari penghidupan dengan lembuat, tidak tamak dan tidak serakah,
menafkahkan hartanya tidak boros dan tidak kikir; mereka cepat melihat
(menyadari) kesalahan dan kekurangannya kemudian bertobat kepada Allah; Jika
Allah menghendaki sebaliknya, maka Ia biarkan keluarga itu dalam kehinaan.”
(HR. Baihaqi dan Anas)
Kaum Muslimin Yang berbahagia
Saat-saat sulit pasti pernah dialami oleh setiap keluarga dalam bentuk
dan tekanan yang berbeda. Karena itu dalam ilmu perkawinan dikenal istilah
“merawat ciinta kasih.” Cinta kasih adalah faktor yang sangat berperan dalam
merajut keluarga sakinah, mawaddah
dan warohmah.
Untuk itu mari
kita senantiasa dan sekuat kemampuan kita untuk membangun keluarga yang kita
cita-citakan dari awal perkawinan, dan tentunya dalam membentuk keluarga yang
demikian adalah dari kedua belah pihak yakni suami istri dan didukung oleh
anggota keluarga yang lain, jangan sia-siakan perkawinan anda, dengan demikian
insyaAllah akan menggantarkan anda pada kebahagiaan dunia dan akherat, amin ya robbal alamin...
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ
Oleh
Sonin